Biduk di langit masih kering tertawa
melihat aku yang tetap bercumbu dengan khayal
menari kata dalam balutan puisi
membingkaikan rasa dalam bait
Puisi adalah aku
aku bercinta dengan kata
dan merangkai menjadi satu kenangan indah
dekapan kalimat panjang membuai mesra diriku
kutemukan ada detak lemah setia
Garis yang tadinya tak mampu kulukis kita membentang jauh
Kaulah yang memegang tanganku mengarahkan jari ini agak tak lunglai memegang pensil kehidupan. Menjaga dengan senyuman agar hati ini tak letih menyambung garis yang banyak terputus. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar